Demikianlahcara-cara yang dapat dilakukan oleh para guru maupun orangtua agar kendala-kendala tersebut dapat dihilangkan dan menciptakan suasana pembelajaran daring yang menyenangkan dengan cara aktif dan kreatif bagi siswa TK. Adabeberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi atau setidaknya agar gangguan lebih dapat dikendalikan, yaitu: Mengatur napas untuk mendapat ketenangan ketika menyadari sedang berada dalam fase gangguan. Memang sulit melakukan hal ini, terutama karena saat emosi, sulit untuk berpikir secara jernih. 3 Mengatasi kendala-kendala untuk mencapai standar tinggi 4. Mencapai prestasi yang maksimal untuk diri sendiri 5. Mampu menang dalam persaingan dengan pihak lain serta meningkatkan kemampuan diri melalui penerapan bakat secara berhasil. Aspek-aspek Motivasi Berprestasi Terdapat empat aspek utama yang membedakan tingkat motivasi Vay Nhanh Fast Money. Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa kami menyalakan kembang api di Malam Tahun Baru? Ini mungkin mengejutkan Anda, tetapi pada dasarnya tentang berurusan dengan perubahan. Perubahan ada di mana-mana dalam hidup kita, tetapi Tahun Baru adalah waktu ketika kita secara sadar menandainya. Dan perubahan bisa sulit dan mengancam untuk dihadapi. Jadi kami menyalakan kembang api, membuat suara sebanyak mungkin, dan berharap bahwa semua cahaya dan kebisingan itu mengusir roh-roh jahat dan membuat kami aman di tahun yang akan datang. Menyesuaikan untuk berubah tidak harus membuat stres seperti biasanya. Sumber gambar Envato ElementsDalam artikel ini, kita akan melihat sepuluh cara yang terbukti untuk menangani perubahan di tempat kerja dan di rumah. Anda akan belajar bagaimana mengendalikannya di mana Anda bisa, dan bagaimana beradaptasi untuk berubah ketika perubahan itu di luar kendali Anda. Anda akan belajar untuk melihat peluang serta kerugiannya, dan Anda akan belajar bagaimana menjaga diri sendiri selama proses rumit adaptasi untuk berubah. Teknik yang akan Anda pelajari di sini akan memberi Anda pemahaman yang lebih jelas tentang cara mengatasi perubahan. Dan mereka pasti akan jauh lebih efektif daripada menyalakan kembang api. Mengapa Beradaptasi terhadap Perubahan Sering kali Stres Dalam bisnis dan kehidupan, situasi baru dapat menyebabkan banyak stres. Apakah itu bos baru yang harus dihadapi di tempat kerja atau orang yang dicintai yang tiba-tiba berperilaku berbeda, perubahan pada dasarnya mengganggu. Sebagian besar karena otak Anda terprogram untuk curiga terhadap perubahan. Di padang rumput, perubahan tiba-tiba bisa berarti singa merayap pada Anda. 99 kali dari 100 itu hanya embusan angin, tetapi itu dibayar untuk mengasumsikan yang terburuk, hanya untuk satu waktu ketika itu sebenarnya merupakan ancaman hidup atau mati. Itulah sebabnya sekarang, meskipun sebagian besar perubahan tidak mengancam jiwa, kita sering bereaksi seolah-olah demikian. Kami mengalami peningkatan stres dan kecemasan, siap untuk "berkelahi atau melarikan diri," dan kami tidak selalu meluangkan waktu untuk menganalisis situasi secara logis. 1. Ketahui Apa yang Anda Hadapi Langkah pertama dalam menghadapi perubahan adalah mengidentifikasi dengan jelas apa yang terjadi. Terlalu sering, untuk alasan yang dibahas di atas, kita hanya merasa stres atau umumnya cemas, tanpa memperhatikan masalah sebenarnya. Jadi langkah pertama dalam panduan ini sederhana sebutkan masalah dengan jelas dan akui reaksi emosional Anda terhadapnya. Sebagai contoh, mari kita lihat salah satu contoh yang saya sebutkan sebelumnya bos baru. Dalam satu survei melalui Yahoo Finance, 80% responden mengatakan perubahan dalam kepemimpinan organisasi mis. Bos baru atau kepala divisi berdampak pada tingkat stres mereka. Jika itu adalah sesuatu yang Anda hadapi, pertama-tama akui itu penyebab stres Anda. Kemudian tanyakan pada diri Anda apa reaksi Anda. Apakah Anda memiliki masalah dengan orang yang mereka sewa? Apakah Anda khawatir bos baru itu akan memberi Anda lebih banyak pekerjaan, atau bahwa pekerjaan Anda sendiri sekarang berisiko? Apa yang sebenarnya terjadi? Untuk saat ini, jangan khawatir tentang cara mengatasi perubahan. Kita akan membahasnya nanti. Cukup nyatakan apa itu dan bagaimana Anda bereaksi. 2. Kendalikan Jika Anda Bisa Ada dua jenis perubahan hal-hal yang dapat Anda kontrol dan hal-hal yang tidak dapat Anda lakukan. Seorang bos baru biasanya akan masuk dalam kategori "hal-hal yang tidak dapat Anda kendalikan". Kecuali jika Anda merasa sangat kuat tentang hal itu sehingga Anda akan pergi ke HR dan mencoba untuk memblokir janji temu, Anda mungkin harus menerima bahwa bos baru telah dipekerjakan. Dengan hal-hal di luar kendali Anda, fokuslah pada penyesuaian terhadap perubahan, bukan melawannya. Tetapi ada banyak situasi di mana Anda dapat mengambil kendali. Bahkan jika perubahan terjadi setidaknya sebagian karena penyebab luar, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menangkalnya atau untuk secara efektif mempengaruhi arah perubahan. Jadi strategi yang tepat di sini bukan penerimaan, tetapi mengambil tindakan. Misalnya, katakanlah pernikahan Anda ada di atas batu. Anda tidak hanya harus menerima bahwa Anda ditakdirkan untuk bercerai—Anda dapat mengatur konseling pasangan, berbicara dengan pasangan Anda tentang masalah yang Anda hadapi, melakukan hal-hal untuk menunjukkan cinta abadi Anda, membuat upaya sadar untuk menghabiskan lebih intim waktu bersama, dan sebagainya. Jadi langkah 2 dalam mengatasi perubahan adalah mencari tahu apakah Anda dapat mengendalikannya atau tidak, dan mengambil tindakan jika memungkinkan. 3. Terima Apa yang Tidak Dapat Anda Kontrol Di sisi lain, ketika perubahan di luar kendali Anda, jangan buang energi untuk melawannya. Belajarlah untuk menerimanya, bahkan jika itu bukan yang Anda inginkan, dan beradaptasi dengan kenyataan baru. Bagaimana jika Anda menjalankan bisnis kecil yang sukses, misalnya, dan sebuah perusahaan besar baru saja memasuki pasar Anda dan mulai bersaing secara langsung dengan Anda? Reaksi alami mungkin adalah untuk menentang perubahan, untuk mengeluh kepada semua orang yang mendengar bahwa itu tidak adil, bahwa Anda tidak dapat bersaing dengan multi-nasional besar yang akan menurunkan harga Anda di setiap kesempatan. Ini reaksi alami, tetapi bukan reaksi yang efektif. Korporasi telah membuat keputusan di kantor pusat dan tidak mungkin berubah pikiran, apa pun yang Anda lakukan atau katakan. Jadi alih-alih, terimalah kenyataan baru dan cari tahu bagaimana Anda dapat beroperasi secara efektif di dalamnya. Setelah Anda membuat penyesuaian mental itu, Anda akan menemukan ada banyak hal yang jauh lebih efektif yang dapat Anda lakukan. Berikut ini beberapa ide Pelajaran penting di sini adalah bahwa menerima perubahan tidak berarti tidak melakukan apa-apa. Itu berarti beradaptasi untuk mengubah dan melawan pertempuran baru, bukan yang lama. 4. Hindari Penghindaran Reaksi alami lain untuk berubah adalah menempelkan kepala Anda di pasir. Mengatasi perubahan bisa sangat mengancam sehingga terkadang Anda hanya berpura-pura itu tidak terjadi sama sekali. Bank mengancam untuk menyita rumah Anda, tetapi Anda membiarkan surat-surat itu tidak dibuka dan memberi tahu keluarga Anda semuanya baik-baik saja. Bisnis ini sedang tertatih-tatih di ambang kebangkrutan, tetapi Anda dengan mudah memulai peluncuran produk baru yang mahal, mengabaikan semua tanda peringatan. Sedikit pelarian tidak cukup berbahaya sebagai perbaikan sementara, tetapi ketika mengabaikan kenyataan menjadi kebiasaan, Anda dalam masalah besar. Alih-alih, sekuat itu, hadapi perubahan itu langsung dan lakukan apa yang perlu Anda lakukan. Hubungi bank dan minta untuk mengerjakan jadwal pembayaran baru. Bicaralah dengan keluarga Anda atau, dalam contoh bisnis, karyawan Anda tentang apa yang terjadi. Berhentilah mencoba menghindari perubahan, dan mulailah berurusan dengan perubahan. 5. Jaga Diri Sendiri Berurusan dengan perubahan di tempat kerja dan di rumah bisa sulit dan menguras tenaga, jadi berbelas kasihlah dengan diri Anda sendiri. Saat Anda mencari cara untuk beradaptasi dengan perubahan dan menempatkan rencana untuk bertahan dan berkembang di lingkungan baru, Anda harus menjadikan perawatan diri sebagai prioritas. Seperti yang kita lihat, perubahan sering kali membuat stres, jadi pelajari apa yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi stres. Ini berbeda untuk semua orang, jadi percayalah pada pengalaman Anda sendiri, tetapi hal-hal yang cenderung bekerja dengan baik adalah olahraga, makanan sehat, banyak tidur, dan istirahat yang menyegarkan. Beberapa orang suka membuat jurnal tentang kekhawatiran mereka atau menjernihkan pikiran mereka melalui meditasi perhatian. Di sisi lain, banyak kruk yang sering kita sandarkan pada saat stres, seperti rokok, kopi atau alkohol, dapat memperburuk keadaan. Intinya adalah bahwa kesehatan fisik dan mental sering dikaitkan. Jaga tubuh dan pikiran Anda saat Anda menjalani proses sulit menghadapi perubahan. Berikut beberapa artikel yang dapat membantu Anda 6. Dapatkan Dukungan Anda mungkin bukan satu-satunya yang terpengaruh oleh perubahan ini, jadi mengapa harus melakukannya sendiri? Jangkau orang lain dalam posisi yang sama dan dapatkan dukungan mereka. Misalnya, dalam contoh bisnis kecil yang terancam oleh pesaing baru yang besar, mungkin ada perusahaan lokal lain di kapal yang sama. Mungkin Anda bisa berkumpul dan mengatur skema loyalitas khusus untuk pelanggan yang memilih untuk mendukung bisnis lokal alih-alih megacorp luar kota. Dalam contoh penyitaan bank, hanya berbicara dengan keluarga Anda harus segera melepaskan banyak stres, karena sekarang dapat mendukung Anda secara emosional dan berbagi beban. Dan mungkin mereka juga dapat berbagi beban keuangan dan mengambil pekerjaan baru untuk membantu Anda melakukan pembayaran hipotek berikutnya. Apa pun perubahan yang Anda hadapi, jangan lawaninya sendirian kecuali Anda benar-benar harus melakukannya. Mendapatkan dukungan—baik secara emosional atau praktis atau keduanya—dapat membantu Anda menemukan cara mengatasi perubahan dengan lebih efektif. Juga, pertimbangkan untuk menemui pelatih, terapis atau profesional lain yang dapat membantu Anda membicarakan semuanya. Membaca artikel seperti ini dapat membantu, tetapi ketika segalanya menjadi sangat sulit, tidak ada pengganti untuk bantuan satu-satu dari seorang profesional yang berpengalaman. 7. Temukan yang Positif Kita cenderung melihat perubahan melalui lensa ketakutan, tetapi seringkali ada aspek positif bahkan terhadap sesuatu yang tampak seperti berita buruk. Mungkin bos baru akan menantang Anda dengan cara yang tidak dilakukan bos lama Anda, membantu Anda mengembangkan karier dan melakukan hal-hal yang tidak pernah Anda sangka mampu. Mungkin proses memerangi pesaing baru yang besar akan membantu bisnis Anda menjadi lebih kuat. Bahkan sesuatu yang tampaknya negatif, seperti pernikahan yang gagal atau ancaman penyitaan, dapat memberikan hasil yang positif. Surat bank akhirnya bisa memaksa Anda untuk berurusan dengan penurunan keuangan bertahap yang telah berlangsung selama bertahun-tahun. Menghadapi kemungkinan putus cinta bisa membantu Anda untuk menghidupkan kehidupan baru ke dalam pernikahan Anda—atau pernikahan itu memang bisa berantakan, tetapi Anda bisa memulai babak baru yang menarik dalam hidup Anda sesudahnya. Anda mungkin memutar mata pada saat ini. Kita sering didesak untuk "melihat sisi baiknya" atau "menjadi lebih positif," dan bisa terasa salah atau tidak jujur ​​untuk mencoba menjadi positif tentang sesuatu yang buruk. Tetapi menemukan yang positif tidak berarti menyangkal yang negatif dan mengadopsi wajah tersenyum yang permanen. Berurusan dengan perubahan adalah proses yang sulit, dan skenario yang saya uraikan mungkin melibatkan banyak rasa sakit. Menemukan yang positif berarti mengakui bahwa, di tengah-tengah yang buruk, kemungkinan ada sesuatu yang baik—bahkan jika itu sulit ditemukan. Carilah aspek-aspek positif itu dan fokuslah pada mereka alih-alih hanya memanjakan diri dalam ketakutan dan kenegatifan. 8. Temukan Makna Baru Mengatasi perubahan sering kali sulit karena hal itu memengaruhi siapa diri kita dan bagaimana kita memperoleh makna. Orang-orang yang kaku dalam cara mereka mendefinisikan diri mereka akan berjuang ketika makna lama mereka diambil dan mereka tidak dapat menemukan yang baru. Jika Anda kehilangan pekerjaan, misalnya, itu kemungkinan akan memiliki efek yang sangat sulit pada Anda jika Anda mendefinisikan diri sendiri dengan pekerjaan Anda. Tetapi meskipun kehilangan pekerjaan adalah perubahan yang sangat sulit untuk dihadapi, itu tidak harus menjadi ujung jalan. Menjadi fleksibel berarti beradaptasi dengan realitas baru dan menemukan makna baru. Jika Anda menemukan pekerjaan serupa, hebat! Jika tidak, maka mungkin Anda dapat melakukan sesuatu yang lain, meskipun "sesuatu yang lain" itu melibatkan lebih sedikit uang dan status. Alih-alih "pengacara yang sukses," mungkin Anda bisa menjadi "pengusaha yang berjuang," "orangtua yang penuh kasih" atau salah satu dari sejumlah identitas baru. Hal utama yang perlu diingat adalah bahwa perubahan ada di mana-mana, dan itu mungkin menghilangkan hal-hal luar dalam hidup Anda pekerjaan, status, uang, dll., Tetapi itu tidak harus mengubah siapa Anda dan hal-hal yang paling penting untukmu. Dimungkinkan untuk memegang nilai-nilai pribadi inti Anda bahkan di tengah-tengah pergolakan yang paling dramatis. Lebih lanjut tentang itu dalam tutorial ini 9. Manfaatkan Peluang Baru Bagaimana Anda menghadapi perubahan paling efektif? Bukan dengan melawannya, tetapi dengan memanfaatkan peluang baru yang diciptakannya. Pikirkan kedatangan internet. Ini menyebabkan gangguan besar di hampir setiap industri tradisional dan hilangnya atau penurunan model bisnis yang sudah sangat tua. Beberapa perusahaan mati, dan beberapa yang baru muncul. Tetapi banyak dari perusahaan lama yang sudah mapan bertahan menghadapi badai dan mengambil keuntungan dari peluang baru yang tersedia bagi mereka. Mereka online dan mulai membangun basis klien baru di seluruh dunia untuk menebus penurunan penjualan dari toko batu bata dan mortir mereka. Berurusan dengan perubahan adalah lebih dari sekadar bersikap defensif dan bertahan dari efek negatif. Ini juga tentang melihat peluang baru dan memanfaatkannya. Pikirkan diri Anda sebagai seorang peselancar, dikelilingi oleh lautan yang terus bergerak tetapi bergerak dengan aman sampai Anda melihat ombak dan menangkapnya. 10. Bersiap untuk Perubahan Selanjutnya Setelah Anda beradaptasi dengan perubahan, jangan terlalu terbiasa dengan kenyataan baru. Perubahan itu konstan, dan Anda harus segera menghadapi lebih banyak situasi baru. Jadi, ambil semua yang telah Anda pelajari tentang cara menangani perubahan di tempat kerja atau di rumah, dan bersiaplah untuk menerapkannya pada tantangan berikutnya yang menghadang Anda. Bagaimana Anda menghadapi perubahan, dan seberapa efektif strategi Anda? Lihat apa yang berhasil dan apa yang tidak. Apa yang Anda pelajari tentang beradaptasi dengan perubahan? Seberapa sukseskah strategi koping Anda? Bagaimana dengan teknik perawatan diri—apa yang berhasil untuk Anda dan apa yang tidak? Analisis apa yang terjadi dan bagaimana Anda bereaksi, dan persiapkan diri Anda untuk menghadapi perubahan dengan lebih baik dan lebih baik setiap kali terjadi. Kesimpulan Menyesuaikan untuk Mengubah Secara Efektif Seperti yang telah kita lihat dalam tutorial ini, penyesuaian terhadap perubahan tidak harus membuat stres seperti biasanya. Strategi yang berhasil untuk menghadapi perubahan melibatkan kejelasan tindakan penerimaan menghadapi kenyataan jaga dirimu mendapatkan dukungan menemukan yang positif membuat makna baru menangkap gelombang berikutnya sedang dipersiapkan untuk waktu berikutnya Dilengkapi dengan teknik-teknik ini, Anda akan tahu bagaimana menghadapi perubahan secara lebih efektif di masa depan. Anda mungkin masih merasa tidak nyaman, tetapi Anda harus bisa bergerak melaluinya dan mengambil tindakan untuk menavigasi perubahan dengan sukses. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut, bacalah beberapa tutorial kami tentang cara mengatasi stres dalam bisnis. Selamat Tahun Baru, dan inilah beberapa perubahan menarik yang tidak mengancam pada 2019! Penyesuaian diri adalah suatu proses dalam diri individu mencakup respon mental dan tingkah laku sehingga terwujud harmoni dan keselarasan pada diri dalam menghadapi ketegangan, frustrasi, konflik, depresi, atau emosi negatif lain untuk mencapai suatu hubungan yang memuaskan dengan orang lain, kelompok dan lingkungannya. Penyesuaian diri adalah suatu proses alamiah dan dinamis yang bertujuan mengubah perilaku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai dengan kondisi diri merupakan proses dinamis yang bertujuan untuk mengubah tingkah laku individu agar terjadi hubungan yang lebih sesuai antara diri individu dan lingkungannya. Penyesuaian diri adalah tindakan yang dilakukan individu untuk menyesuaikan diri atas tuntutan dari dalam dirinya sendiri dan tuntutan yang diterima dari lingkungan sekitar sehingga mencapai keselarasan diri adalah suatu perubahan yang dialami seseorang untuk mencapai suatu hubungan yang memuaskan dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Penyesuaian diri merupakan faktor yang penting dalam kehidupan manusia. Penyesuaian diri merupakan kemampuan yang dimiliki individu untuk berinteraksi dengan orang lain yang bertujuan untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapinya, baik secara pribadi ataupun Penyesuaian Diri Berikut definisi dan pengertian penyesuaian diri dari beberapa sumber bukuMenurut Acocella dan Calhoun 1990, penyesuaian diri adalah interaksi yang berkelanjutan dengan diri sendiri, yaitu apa yang telah ada pada diri setiap individu mengenai tubuh, perilaku, pemikiran, serta perasaan terhadap orang lain dan dengan lingkungan Sunarto dan Hartono 2002, penyesuaian diri adalah proses bagaimana individu mencapai keseimbangan diri dalam memenuhi kebutuhan sesuai dengan lingkungannya. Penyesuaian diri merupakan suatu perubahan yang dialami seseorang untuk mencapai suatu hubungan yang memuaskan dengan orang lain dan lingkungan di sekitarnya. Menurut Mutammimah 2014, penyesuaian diri adalah usaha manusia untuk mencapai harmoni pada diri sendiri dan pada lingkungannya, sehingga rasa permusuhan, dengki, iri hati, prasangka, depresi, kemarahan dan lain-lain emosi negatif sebagai respons pribadi yang tidak sesuai dan kurang efisien bisa dikikis habis. Menurut Desmita 2014, penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon mental dan tingkah laku, individu berusaha untuk dapat berhasil mengatasi kebutuhan-kebutuhan dalam dirinya, ketegangan-ketegangan, konflik-konflik, dan frustrasi yang dialaminya, sehingga terwujud tingkat keselarasan atau harmoni antara tuntutan dari dalam diri dengan apa yang diharapkan oleh lingkungan. Menurut Ali dan Asrori 2005, penyesuaian diri adalah suatu proses yang mencakup respon-respon mental dan perilaku yang diperjuangkan individu agar dapat berhasil menghadapi kebutuhan-kebutuhan internal, ketegangan, frustrasi, konflik, serta menghasilkan kualitas keselarasan antara tuntutan dari dalam diri individu dengan tuntutan dunia luar atau lingkungan tempat individu berada. Menurut Agustiani 2009, penyesuaian diri adalah satu proses yang mencakup respon-respon mental dan tingkah laku, yang merupakan usaha individu agar berhasil mengatasi kebutuhan, ketegangan, konflik dan frustrasi yang dialami di dalam dirinya. Penyesuaian diri bersifat relatif, artinya harus dinilai dan dievaluasi sesuai dengan kapasitas individu untuk memenuhi tuntutan terhadap Gunarsa 2004, penyesuaian diri adalah subjek yang mampu menyesuaikan diri kepada umum atau kelompoknya dan orang tersebut memperlihatkan sikap dan perilaku yang menyenangkan, berarti orang tersebut diterima oleh kelompok dan Penyesuaian Diri Menurut Ali dan Asrori 2005, penyesuaian diri dapat dilihat dari tiga aspek sudut pandang, yaitua. Penyesuaian diri sebagai adaptasi adaptation Pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi adaptaion. Padahal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarah pada penyesuaian diri dalam arti fisik, fisiologis, atau biologis. Penyesuaian diri cenderung diartikan sebagai usaha mempertahankan diri secara fisik self maintenance atau survival. Penyesuaian diri diartikan sama dengan usaha mempertahankan diri maka hanya selaras dengan keadaan fisik saja, bukan penyesuaian dalam arti psikologis. Padahal, dalam penyesuaian diri diri sesungguhnya tidak sekedar penyesuaian fisik, melainkan yang lebih kompleks dan lebih penting lagi adalah adanya keunikan dan keberadaan kepribadian individu dalam hubungannya dengan Penyesuaian diri sebagai bentuk konformitas conformity Dengan memaknai penyesuaian diri sebagai usaha konformitas, menyiratkan bahwa di sana individu seakan-akan mendapat tekanan kuat untuk harus selalu mampu menghindarkan diri dari penyimpangan perilaku, baik secara moral, sosial, maupun emosional. Individu selalu diarahkan kepada tuntutan konformitas dan terancam akan tertolak dirinya manakala perilakunya tidak sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Norma yang berlaku pada suatu budaya tertentu tidak sama dengan norma pada budaya lainnya sehingga tidak mungkin merumuskan serangkaian prinsip-prinsip penyesuaian diri berdasarkan budaya yang dapat diterima secara universal. Konsep penyesuaian diri sesungguhnya bersifat dinamis dan tidak dapat disusun berdasarkan konformitas Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan mastery Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan mastery, yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respon dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi. Penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan, emosi, dan kebiasaan menjadi terkendali dan terarah. Pemaknaan penyesuaian diri sebagai penguasaan mastery mengandung kelemahan, yaitu menyamaratakan semua menurut Schneiders 1964, penyesuaian diri meliputi beberapa aspek, yaitu sebagai berikut Pengakuan Recognition. Pengakuan adalah menghormati dan menerima hak-hak orang lain. Dalam hal ini individu harus mampu menerima hak-hak orang lain yang berbeda dengan dirinya untuk menghindari terjadinya konflik sosial. Partisipasi Participation. Partisipasi adalah melibatkan diri dalam berelasi. Setiap individu harus dapat mengembangkan dan memelihara sebuah hubungan persahabatan. Individu yang yang tidak mampu membangun relasi dengan orang lain dan lebih menutup diri akan menghasilkan penyesuaian diri yang buruk. Persetujuan Sosial Social Approval. Persetujuan Sosial adalah minat dan simpati terhadap kesejahteraan orang lain. Dimana individu dapat peka dengan masalah dan kesulitan orang lain di sekelilingnya serta bersedia memberikan bantuan untuk meringankan masalah. Altruisme Altruism. Altruisme adalah memiliki sifat rendah hati dan tidak egois. Individu harus mengembangkan rasa saling membantu dan mementingkan orang lain yang merupakan nilai dari penyesuaian moral yang baik. KesesuaianConformity. Kesesuaian adalah menghormati dan menaati nilai-nilai integritas hukum, tradisi, dan kebiasaan. Individu harus memiliki kesadaran penuh untuk mematuhi dan menghormati peraturan dan tradisi yang berlaku di lingkungan tempat tinggalnya agar dapat diterima dengan baik oleh Penyesuaian Diri Menurut Schneiders 1964, penyesuaian diri dapat dilihat melalui beberapa ciri atau indikator, antara lain yaitu sebagai berikut Mampu mengontrol emosionalitas yang berlebihan. Penyesuaian diri yang baik dapat ditandai dengan tidak adanya emosi yang relatif berlebihan atau tidak dapat gangguan emosi yang merusak. Individu yang mampu menanggapi situasi atau masalah yang dihadapinya dengan cara yang normal akan merasa tenang dan tidak panik sehingga dapat menentukan penyelesaian masalah yang dibebankan kepadanya. Mampu mengatasi mekanisme psikologis. Kejujuran dan keterusterangan terhadap adanya masalah atau konflik yang dihadapi individu akan lebih terlihat sebagai reaksi yang normal dari pada suatu reaksi yang diikuti dengan mekanisme-mekanisme pertahanan diri seperti rasionalisasi, proyeksi, atau kompensasi. Individu mampu menghadapi masalah dengan pertimbangan yang rasional dan mengarah langsung pada masalah. Mampu mengatasi perasaan frustrasi pribadi. Adanya perasaan frustrasi akan membuat individu sulit atau bahkan tidak mungkin bereaksi secara normal terhadap situasi atau masalah yang dihadapinya. Individu harus mampu menghadapi masalah secara wajar, tidak menjadi cemas dan frustrasi. Kemampuan untuk belajar. Mampu untuk mempelajari pengetahuan yang mendukung apa yang dihadapi sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat dipergunakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kemampuan memanfaatkan pengalaman. Adanya kemampuan individu untuk belajar dan memanfaatkan pengalaman merupakan hal yang penting bagi penyesuaian diri yang normal. Dalam menghadapi masalah, individu harus mampu membandingkan pengalaman diri sendiri dengan pengalaman orang lain sehingga pengalaman-pengalam yang diperoleh dapat digunakan dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi. Memiliki sikap yang realistis dan objektif. Karakteristik ini berhubungan erat dengan orientasi seseorang terhadap realitas yang dihadapinya. Individu mampu mengatasi masalah dengan segera, apa adanya, dan tidak bentuk penyesuaian diri yang positif seperti yang dijelaskan di atas, terdapat juga penyesuaian diri negatif yang ditunjukkan oleh individu. Adapun ciri-ciri atau indikator penyesuaian diri yang negatif adalah sebagai berikut Reaksi bertahan. Bertahan dengan mencari-cari alasan dalam untuk membenarkan tindakannya; berusaha untuk menekan pengalamannya yang dirasakan kurang enak ke alam tidak sadar; melemparkan sebab kegagalan dirinya kepada pihak lain untuk mencari alasan yang dapat diterimanya. Reaksi menyerang. Selalu membenarkan diri sendiri; mau berkuasa dalam situasi; mau memiliki segalanya; menggertak baik dengan ucapan maupun dengan perbuatan; menunjukkan sikap permusuhan secara terbuka; menunjukkan sikap menyerang dan merusak; keras kepala dalam perbuatannya; bersikap balas dendam; memperkosa hak orang lain; tindakan yang serampangan, dan marah secara melarikan diri. Memuaskan keinginan yang tidak tercapai dalam bentuk angan-angan seolah-olah tercapai; kembali kepada tingkah laku yang semodel dengan perkembangan yang lebih awal misalnya orang dewasa yang bersikap dan berwatak seperti anak-anak, dan Penyesuaian Diri Menurut Sunarto dan Hartono 2002, penyesuaian diri pada individu dalam dilakukan dalam beberapa bentuk tindakan, antara lain yaitu sebagai berikut Penyesuaian diri dalam menghadapi masalah secara langsung. Dalam situasi ini, individu secara langsung menghadapi masalah dengan segala akibat. Ia akan melakukan tindakan yang sesuai dengan masalahnya. Penyesuaian diri dengan melakukan eksplorasi penjelajahan. Dalam situasi ini, individu mencari berbagai pengalaman untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalahnya. Misalnya, seorang remaja yang merasa kurang mampu dalam mengerjakan tugas membuat makalah akan mencari bahan dalam upaya menyelesaikan tugas tersebut, dengan membaca buku, konsultasi, diskusi, dan sebagainya. Penyesuaian diri dengan trial and error. Dalam cara ini, individu melakukan tindakan coba-coba, dalam arti kalau menguntungkan diteruskan dan kalau gagal tidak diri dengan substitusi mencari pengganti. Apabila individu merasa gagal dalam menghadapi masalah, ia dapat memperoleh penyesuaian dengan jalan mencari pengganti. Misalnya, gagal berpacaran secara fisik, ia akan mencari pacar pengganti yang sesuai dengan yang ia inginkan. Penyesuaian diri dengan belajar. Dengan belajar, individu dapat memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membantu penyesuaian dirinya. Misalnya, seorang guru akan berusaha belajar tentang berbagai ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kemampuan profesionalismenya. Penyesuaian diri dengan pengendalian diri. Penyesuaian diri akan lebih efektif jika disertai oleh pengetahuan memilih tindakan yang tepat serta pengendalian diri yang tepat pula. Dalam situasi ini, individu akan berusaha memilih tindakan mana yang harus dilakukan dan tindakan mana yang tidak perlu dilakukan. Cara inilah yang disebut inhibisi. Penyesuaian diri dengan perencanaan yang cermat. Dalam hal ini, sikap dan tindakan yang dilakukan merupakan keputusan yang diambil berdasarkan perencanaan yang cermat dan matang. Keputusan diambil setelah dipertimbangkan dari berbagai segi, seperti untung dan yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri Menurut Schneiders 1964, kemampuan penyesuaian diri dalam diri seseorang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain yaitu sebagai berikuta. Keadaan Fisik Kondisi fisik seorang individu dapat mempengaruhi penyesuaian diri, sebab keadaan sistem kekebalan tubuh dapat menjadi faktor penunjang kelancaran individu dalam melakukan penyesuaian diri. Kondisi fisik yang dapat mempengaruhi penyesuaian diri individu mencakup hereditas, konstitusi fisik, sistem saraf, kelenjar dan otot, ataupun Perkembangan dan Kematangan Pada setiap tahap perkembangan seorang individu akan melakukan penyesuaian diri yang berbeda-beda menurut kondisi saat itu, hal tersebut dikarenakan kematangan individu dalam segi intelektual, sosial, moral dan emosi yang mempengaruhi bagaimana individu melakukan penyesuaian diri. Perkembangan dan kematangan yang dimaksud mencakup kematangan intelektual, kematangan sosial, kematangan moral, dan Keadaan Psikologis Keadaan mental yang sehat dapat menciptakan penyesuaian diri yang baik pada individu. Keadaan mental yang baik akan mendorong individu untuk memberikan respon yang selaras dengan dorongan internal maupun tuntutan yang didapatkannya dari lingkungan. Faktor psikologis pada individu mencakup pengalaman, perasaan, belajar, kebiasaan, self determination, frustrasi, dan Keadaan Lingkungan Keadaan lingkungan yang damai, tenteram, penuh penerimaan dan dukungan, serta mampu memberi perlindungan merupakan lingkungan yang dapat memperlancar proses penyesuaian diri pada individu. Faktor lingkungan mencakup lingkungan keluarga, rumah, dan lingkungan belajar sekolah.e. Tingkat Religiusitas dan Kebudayaan Religiusitas dapat memberikan suasana psikologis yang digunakan untuk mengurangi konflik, frustrasi dan ketegangan psikis lain, karena religiusitas memberi nilai dan keyakinan pada individu untuk memiliki arti, tujuan, dan stabilitas dalam hidup. Begitupun dengan kebudayaan pada suatu masyarakat yang merupakan faktor yang mempengaruhi watak dan perilaku individu dalam PustakaAcocella, dan Calhoun, 1990. Psikologi tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Semarang IKIP dan Hartono. 2002. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Rineka 2014. Hubungan Konsep Diri dan Kecerdasan Emosi dengan Kemampuan Penyesuaian Diri Pada Remaja. Persona, Jurnal PsikologiIndonesia, 2014. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung Remaja & Asrori. 2005. Psikologi Remaja, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Bumi H. 2009. Psikologi Perkembangan. Jakarta Singgih D. 2004. Psikologi Praktis Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta Gunung 1964. Personal Adjusment and Mental Health. New York Holt, Rinehart and Winston. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sejak awal kemunculan Covid-19 di Wuhan, China pada November 2019 memunculkan virus sejenis pneumonia yang menyerang sistem pernapasan pada manusia. Penyakit yang ditimbulkan akibat virus ini bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat hingga kematian. Selain itu virus ini memiliki tingkat penyebaran yang sangat tinggi dan sudah menyebar ke hampir semua negara termasuk ke Indonesia sejak awal bulan Maret 2020 WHO Organisasi Kesehatan Dunia memberikan pernyataan mengenai Covid-19 sebagai suatu Pandemi. Penyebaran virus ini sangat cepat hingga saat ini, hanya dalam waktu beberapa bulan. Rumah sakit dihadapkan dengan jumlah pasien yang terus bertambah setiap harinya, tenaga kesehatan yang tidak sebanding jumlahnya dengan para pasien yang berjatuhan. Selain itu, sarana dan fasilitas yang dimiliki belum memadai sehingga pemerintah dianggap kurang siap dalam mengantisipasi musibah pandemi Covid-19 ini. Kemunculan Covid-19 di Indonesia sendiri menjadikan kehidupan bernegara dan bermasyarakat mengalami perubahan yang sangat signifikan dan membuat masyarakat Indonesia harus bisa beradaptasi dengan keadaan seperti sekarang yang diambil pemerintah guna meminimalisir penyebaran Covid-19 di Indonesia yaitu dengan penerapan Physical Distancing atau yang kita kenal juga dengan sebutan PSBB Pembatasan Sosial Berskala Besar. Penerapan PSBB ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat di Indonesia sendiri seperti mulai diterapkannya WFH Work from Home. WFH diberlakukan juga dalam bidang pendidikan. Hal ini tentunya dilakukan karena tidak memungkinkan pembelajaran dilakukan secara tatap muka atau yang disebut dengan istilah luring, karena dikhawatirkan penyebaran virus semakin cepat. Oleh karena itu pemerintah mengambil tindakan bahwa pembelajaran dilakukan secara tatap maya daring.Dengan adanya perubahan sistem pembelajaran menjadi luring membuat pihak sekolah khususnya guru banyak yang mengalami berbagai kendala. Diantara kendala yang dialami guru dalam melakukan proses pembelajaran secara daring adalah guru merasa terkendala dengan jaringan yang terdapat di daerahnya, selain itu adanya faktor ekonomi dari orangtua siswa seperti tidak adanya kuota atau bahkan tidak semua memiliki alat komunikasi sehingga siswa juga tidak semua dapat melaksanakan proses pembelajaran daring yang mengakibatkan pengumpulan tugas penyampaian materi kepada siswa tidak maksimal. Khususnya siswa TK yang dalam proses pembelajaran secara daring ini perlu pendampingan dari orangtuanya. Kendala lain yang dirasakan oleh para guru adalah tidak semua guru bisa menggunakan secara maksimal teknologi dari berbagai platform online untuk membuat media pembelajaran yang mudah dipahami oleh siswanya, selain itu siswa TK sangat memerlukan media pembelajaran yang menyenangkan dengan mengutamakan berbagai jenis gambar, warna ataupun membuat video pembelajaran yang menunjang keaktifan dan kreatifitas. Terlebih tidak sedikit sekolah TK yang memiliki guru-guru yang usianya tidak muda lagi, oleh karena itu memerlukan penyesuaian yang cukup lama untuk penggunaannya. Selain itu, tidak semua orangtua siswa dalam mendampingi anaknya pembelajaran daring mengetahui cara menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google Meet dan platform online lainnya untuk melakukan proses pembelajaran daring melalui Video Conference. Akibat terkendala dengan teknologi maka guru-guru dan orangtua biasanya hanya menggunakan grup WhatsApp dalam proses pembelajaran dan seringkali hanya diberikan tugas dengan mengisi majalah yang sudah dibagikan sebelumnya. Pada akhirnya proses pembelajaran daring yang dilakukan dinilai kurang efektif dalam mencapai tujuan dari pembelajaran, mengingat siswa TK adalah masa-masanya belajar dan bermain secara aktif. Pada proses pembelajaran daring ini orangtua memiliki peran yang sangat penting dalam mendampingi anaknya belajar di rumah, namun dihadapkan kembali oleh berbagai kendala diantaranya orangtua yang telah sibuk dengan urusan pekerjaan dan rumah tangga membuat proses mendampingi anak dalam pembelajaran yang sesuai dengan jam pelajaran cukup sulit dilakukan, terutama kendala dalam menjelaskan kembali materi yang ditanyakan siswa kepada orangtuanya sedangkan orangtua tidak terlalu memahami bagaimana cara menjelaskan kepada anaknya. Kemudian kendala lainnya adalah orangtua yang memiliki taraf ekonomi menengah kebawah biasanya kesulitan dalam membeli kebutuhan kuota untu menunjang proses pembelajaran atau bahkan orangtua tidak memiliki handphone yang dapat terkoneksi ke jaringan kendala yang dirasakan oleh pihak guru maupun orangtua sangat perlu dicari solusinya demi kelancaran proses pembelajaran secara daring ini. Mengingat kedua belah pihak memiliki peranan yang sangat penting dalam membantu siswa TK menyesuaikan diri untuk belajar di rumah dengan kondisi seperti sekarang ini. Orangtua pun harus cerdas dalam menjelaskan keadaan sekarang kepada anaknya dengan jelas karena agar siswa tidak merasa terbebani dengan proses pembelajaran daring ini. Untuk itu ada beberapa hal yang dapat dilakukan dalam menghadapi proses pembelajaran daring bagi guru-guru agar lebih dapat membekali diri dengan pengetahuan penggunaan teknologi platform online yang berhubungan dengan proses pembelajaran daring dan mengikuti berbagai webinar yang biasanya dilaksanakan untuk dapat mengetahui media pembelajaran yang efektif untuk siswa agar tetap kreatif dan menarik siswa agar senang dalam melakukan pembelajaran. Kedua, para guru harus lebih aktif dalam mencari sumber belajar yang sesuai dan menyenangkan untuk dijadikan sebagai media pembelajaran seperti di youtube terdapat berbagai video pembelajaran yang sesuai dengan tema yang akan disampaikan, dengan menggunakan video pembelajaran biasanya siswa akan lebih senang dan menarik untuk melakukan kegiatan belajar. Ketiga, para guru dapat lebih dapat menyederhanakan materi pembelajaran sehingga dapat tercapai pembelajaran walupun prosesnya melalui daring. Keempat, jika memungkinkan daerah tersebut masih dalam zona yang aman, para guru dapat melakukan pembelajaran dari rumah ke rumah siswa untuk membentuk kelompok belajar yang dapat dilakukan oleh orangtua, pertama, orangtua harus lebih sabar dalam mengatur waktu antara pekerjaan, urusan rumah tangga maupun untuk mendampingi anaknya saat pembelajaran daring. Kedua, orangtua harus mengetahui karakter anaknya saat melakukan proses belajar seperti bagaimana cara yang benar supaya anak tetap mau belajar walaupun dilakukan di rumah. Ketiga, orangtua harus lebih disiplin dalam mengatur kegiatan anaknya sebagaimana biasanya saat melakukan pembelajaran di rumah. Tak lupa komunikasi yang terjalin baik antara para guru dan orangtua agar mewujudkan proses pembelajaran dan tercapainya kompetensi dasar. Demikianlah cara-cara yang dapat dilakukan oleh para guru maupun orangtua agar kendala-kendala tersebut dapat dihilangkan dan menciptakan suasana pembelajaran daring yang menyenangkan dengan cara aktif dan kreatif bagi siswa lupa selalu menerapkan 3M Mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak agar pandemi Covid-19 segera berlalu dan kehidupan dapat berjalan seperti sediakala. Lihat Pendidikan Selengkapnya Gangguan PenyesuaianGangguan penyesuaian adalah masalah kesehatan mental yang paling umum didiagnosis dan dapat dialami oleh pada anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Sebagian besar penelitian melaporkan sekitar 1% dari populasi manusia mungkin memiliki gangguan penyesuaian pada waktu penyesuaian didefinisikan sebagai kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan stresor kehidupan. Pindah ke tempat baru, perubahan dalam suatu hubungan, atau beralih ke karier baru hanyalah beberapa contoh stresor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan mood atau lebih dari 50 tahun, dokter telah menggunakan istilah gangguan penyesuaian untuk menggambarkan individu yang berjuang untuk menghadapi situasi stres tertentu atau keadaan berkelanjutan yang menyebabkan Gangguan PenyesuaianGejala gangguan penyesuaian meliputi hal-hal berikut iniPerkembangan gejala emosional atau perilaku sebagai respons terhadap stresor yang dapat diidentifikasi yang terjadi dalam waktu tiga bulan sejak timbulnya stresorGejala dan perilaku harus signifikan secara klinis sebagaimana dibuktikan oleh salah satu atau kedua hal berikut; penderitaan yang nyata yang tidak sebanding dengan tingkat keparahan atau intensitas stresor dan/atau gangguan signifikan dalam fungsi sosial, pekerjaan, atau fungsi penting lainnyaGejala tidak boleh bertahan lebih dari enam bulan setelah stresor berakhir. Mereka juga harus tidak sesuai dengan budaya orang tersebut dan tidak dapat mewakili dukacita yang normal. Gangguan tersebut juga tidak boleh memenuhi kriteria gangguan mental lain seperti depresi atau kecemasan.Dokter biasanya menentukan bagaimana gejala akan mempengaruhi fungsi dari individu dengan menunjukkan jika gangguan penyesuaian adalah sebagai berikut iniDengan suasana hati yang tertekan, suasana hati yang rendah, air mata, atau perasaan putus asa yang dominanDengan kecemasan, kegugupan, kekhawatiran, kegelisahan, atau kecemasan perpisahan yang dominanDengan kecemasan campuran dan suasana hati yang tertekan kombinasi depresi dan kecemasan adalah yang dominanDengan gangguan perilaku Perubahan perilaku dominanDengan gangguan campuran emosi dan perilaku Baik gejala emosional depresi, kecemasan dan gangguan perilaku dominanTidak ditentukan Untuk reaksi maladaptif yang tidak dapat diklasifikasikan sebagai salah satu subtipe spesifik dari gangguan penyesuaianBerikut adalah beberapa contoh saat diagnosis gangguan penyesuaian mungkin diperlukan Seorang anak berusia 6 tahun pindah ke kota baru dan memulai sekolah baru. Dia mulai menunjukkan perilaku agresif, menggunakan baby talk, dan menjadi anak 10 tahun menurun setelah orangtuanya bercerai. Dia sering merasa sedih dan tidak dapat berkonsentrasi pada pekerjaan anak berusia 18 tahun pindah ke asrama perguruan tinggi. Dia merasa cemas berada jauh dari rumah dan kesulitan pria diberhentikan dari pekerjaannya. Selama beberapa bulan, ia tidak memiliki motivasi untuk mencari pekerjaan baru dan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan seorang wanita hancur karena kebakaran. Dia berjuang dengan kehilangan harta miliknya dan dia merasa terlantar dalam situasi barunya. Dia mengalami banyak kesedihan dan kecemasan yang membuatnya sulit untuk melakukan pekerjaannya dengan Gangguan PenyesuaianGangguan penyesuaian dapat berasal dari berbagai situasi dan pengalaman yang membuat stres. Beberapa di antaranya mungkin peristiwa lajang, seperti bencana alam, berganti pekerjaan, pindah ke kota baru, atau menikah. Di lain waktu, gangguan penyesuaian berasal dari kesulitan yang berkelanjutan, seperti stres yang terkait dengan peluncuran bisnis atau pindah ke perguruan selalu jelas mengapa beberapa individu lebih mudah menyesuaikan diri dengan keadaan stres daripada yang lain. Bahkan ketika seluruh keluarga atau kelompok anak-anak dihadapkan pada situasi stres yang sama, beberapa orang dapat mengembangkan gangguan penyesuaian sementara yang lain untuk setiap keadaan hidup yang penuh dengan tekanan dapat menempatkan seseorang pada resiko mengembangkan gangguan penyesuaian, cara setiap orang dalam mengatasi stres berperan dalam mengembangkan gangguan penyesuaian. Selain itu, faktor-faktor ini juga dapat memengaruhi penyesuaian seseorangPengalaman kehidupan masa lalu–Stres yang signifikan selama masa kanak-kanak dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih besar untuk mengembangkan masalah kesehatan mental, termasuk gangguan penyesuaianMasalah kesehatan mental lainnya–Masalah kesehatan mental yang sudah ada sebelumnya, seperti depresi dan kecemasan, dapat menempatkan seseorang pada risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan gangguan hidup yang sulit–Memiliki lebih banyak stres dari hari ke hari dalam hidup seseorang dapat membuat dirinya lebih sulit untuk mentolerir satu lagi perubahan yang membuat Gangguan PenyesuaianTidak ada tes khusus yang dapat digunakan untuk mendiagnosis gangguan penyesuaian. Sebagai gantinya, seorang dokter atau profesional kesehatan mental akan melakukan wawancara untuk menilai gejala yang dialami oleh dokter dapat menjalankan tes rutin untuk memastikan gejala seseorang tidak disebabkan oleh masalah kesehatan yang mendasarinya. Setelah dokter mengesampingkan penyakit medis, seseorang mungkin akan dirujuk ke profesional kesehatan mental untuk penilaian lebih profesional kesehatan mental mungkin meminta seseorang untuk mengisi beberapa formulir atau kuesioner sehingga informasi dapat dikumpulkan secara efisien. Seseorang mungkin juga diwawancarai tentang gejala dan pengalaman hidup yang penuh tekanan yang dirinya temui seseorang mungkin tidak mengenali pengalaman hidup yang penuh tekanan yang menyebabkan gangguan penyesuaian.Pengobatan Gangguan PenyesuaianBanyak orang dengan gangguan penyesuaian menemukan bahwa pengobatan membantu meringankan penderitaan mereka dan membantu mereka melewati peristiwa yang membuat stres dengan cara yang lebih produktif dan bermanfaat. Perawatan seringkali terdiri dari terapi bicara, pengobatan, atau kombinasi Terapi BicaraTerapi bicara biasanya merupakan pengobatan pilihan untuk gangguan penyesuaian. Jenis terapi yang digunakan mungkin tergantung pada keahlian terapis dan kebutuhan individu. Secara umum, terapi bicara dapat memberikan dukungan emosional, membantu mengidentifikasi keterampilan koping yang sehat, mengajarkan strategi manajemen stres, dan membantu seseorang dalam membangun kebiasaan yang PengobatanObat dapat digunakan untuk mengatasi depresi atau kecemasan yang menyertai gangguan penyesuaian. Obat antidepresan atau anti-kecemasan mungkin hanya diperlukan untuk waktu yang singkat tetapi pastikan untuk berbicara dengan dokter sebelum menyesuaikan dosis atau menghentikan obat apa besar orang akan mengalami gangguan penyesuaian pada satu titik tertentu dalam hidup mereka. Hal itu bukan tanda kelemahan. Jika seseorang sedang berjuang jangan menyalahkan diri sendiri dengan berpikir bahwa dirinya seharusnya melakukan yang lebih baik. Perlu untuk bersikap proaktif dalam merawat diri sendiri dan cari bantuan profesional untuk mendukung suatu A, Forstmeier S, Pielmaier L, Spangenberg L, Brähler E, Glaesmer H. Adjustment disorders prevalence in a representative nationwide survey in Germany. Social Psychiatry and Psychiatric Epidemiology. 2012;47111745-1752. doi

bagaimana cara untuk mengatasi kendala atau kesulitan dalam penyesuaian diri